Depok – Untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekolah di Jakarta dalam menghadapi risiko bencana terutama gempa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta bersama dengan United States Agency for International Development Komunitas Perkotaan Untuk Aksi Tanguh (USAID KUAT) dan Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB) DKI Jakarta, menyelenggarakan pelatihan bagi fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Acara tersebut, dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta yang diwakili oleh Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian BPBD DKI Jakarta Win Endrias, S.H, Wakil Direktur USAID KUAT, Victor Rembeth, serta Ketua FPRB DKI Jakarta, Achmad Lukman.
Pada kegiatan yang diselenggarakan dari 5-7 Agustus 2024, para peserta dibekali dengan serangkaian materi yangdisampaikan oleh berbagai narasumber seperti Sekretariat Nasional SPAB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta para praktisi. Materi yang disampaikan, mencakup antara lain konsepsi dasar manajemen bencana di sekolah, tiga pilar SPAB, penggunaan WebGIS, Teknik fasilitasi, fotografi, serta pedoman keselamatan untuk mendukung penugasan mereka ketika diturunkan ke sekolah.
Peserta pelatihan terdiri dari unsur Tim Reaksi Cepat (TRC)BPBD DKI Jakarta, anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) DKI Jakarta, serta segenap mahasiswa dan relawan yang telah mengikuti serangkaian proses seleksi.
Dalam pengantarnya, Win Endrias dari BPBD DKI, menekankan pentingnya penanggulangan bencana yang seutuhnya. Sementara, Victor Rembeth dari USAID KUAT menyampaikan tentang pentingnya tugas relawan SPAB sebagai penggerak komunitas sekolah untuk dapat merealisasikan sekolah aman bencana.
Selepas pelatihan, para fasilitator akan diterjunkan ke 96 sekolah di Kecamatan Gambir dan Kramat Jati. Bersama guru dan perangkat sekolah, fasilitator SPAB akan berkolaborasi dalam meningkatkan ketangguhan sekolah serta pengetahuan para siswa dalam menghadapi bencana. Sekolah yang terlibat dalam program ini juga akan menjalankan simulasi gempa yang akan membantu mewujudkan kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko gempa yang dapat terjadi kapan saja.
Program tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari upaya pemerintah Jakarta melalui BPBD DKI Jakarta untuk meningkatkan ketangguhan warganya dalam menghadapi ancaman bencana. Kerawanan Jakarta terhadap bencana dapat dilihat dari tingginya jumlah kejadian setiap tahunnya. Pada tahun 2023 saja, ada 1258 kejadian bencana dengan kebakaran dan banjir menempati posisi tertinggi. Selain itu, posisi geografis Jakarta yang dekat dengan empat patahan gempa (Megathrust Jawa, Lembang, Cimandiri, dan Baribis) juga membuat Jakarta rawan terdampak gempa berskala besar. Sehingga, kolaborasi DKI Jakarta dengan berbagai pihak pun akan terus digalakkan untuk meminimalisasi dampak bencana.
Sebagai informasi, USAID KUAT adalah program penguatan mitigasi bencana untuk mendukung pengurangan korban jiwa, korban luka, kerugian harta benda, gangguan sosial dan ekonomi di kawasan perkotaan di DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Tangerang. Program ini didanai oleh Badan Pembangunan International Amerika Serikat (USAID) dan diimplementasikan oleh Miyamoto International, Catholic Relief Services, dan Wahana Visi Indonesia dengan bermitra bersama KADIN Indonesia, BPBD DKI Jakarta, BPBD Kabupaten Bogor, BPBD Kabupaten Tangerang, Forum PRB DKI Jakarta, LPBI NU Jabar dan Yayasan Skala Indonesia.